Lebaran tahun ini, pulang kampung agak sedikit berbeda. Selain rasa rindu yang meluap-luap akibat tiga tahun tidak pulang. Pulang kampun...

Pulang Kampung serasa Touring Vespa


Lebaran tahun ini, pulang kampung agak sedikit berbeda. Selain rasa rindu yang meluap-luap akibat tiga tahun tidak pulang. Pulang kampung kali ini di lengkapi keseruan "maha dasyat" yaitu : Pulang kampung naik Vespa Super antik bersama sahabat ku Seniman Rupa Aceh : Faisal.

Biasanya pulang kampung naik mobil, atau motor bebek. pengalaman naik vespa merupakan pengalaman pertama yang unik. Makanya agar ini bisa terkenang, aku menuliskan nya di blog.

Pulang naik vespa bukanlah perjalan pulang dengan orientasi cepat sampai. Pulang dengan vespa memang harus menyampingkan sedikit kenyamanan, karena pulang dengan vespa adalah pulang dengan semangat petualangan, perjuangan, pengorbanan, dan kesenangan. Minimal bisa sedikit merasakan bagaimana rasanya touring vespa



Dari Banda Aceh, kalau naik mobil atau motor bebek aku bisa sampai ke kampung memakan waktu sekitar 5-6 Jam tergantung kondisi cuaca dan jalanan. Dengan Vespa kemarin berangkat jam 10 pagi sampai kampung jam sepuluh malam ! Waow... Pinggang ku rasanya memang mau patah, ditambah saat itu masih Ramadhan, kami masih dalam keadaan berpuasa.

Menggelepar kelelahan di pinggir Masjid

Lamanya perjalanan ini karena kami menikmati betul perjalanan. Ada tempat yang bagusan dikit berhenti, foto-fotoan, ngobrol, jalan lagi. sholat di masjid2 lintas kabupaten selepas itu istirahat lamaan dikit, lanjut lagi. ditambah satu lagi kebiasaan unik sang vespa. Ya tahu sendirilah, vespa ini kan kendaraan tua, maka dia hobi mogok.

vespa clasic
Mogok boy !!

Cerita Faisal Tentang Fenomena Sejarah Vespa

Sepanjang jalan, di antara bunyi "kemerenteng" knalpot vespa Faisal bercerita banyak hal tentang vespa. Dahulu aku sering heran kenapa di kap depan vespa banyak stiker logo-logo yang nempel. rupanya kata Faisal itu adalah sejenis paspor. Jadi misalnya saat komunitas vespa dari Jakarta pergi touring Aceh  mereka bakal nempelin stiker logo komunitas mereka ke vespa-vespa di Aceh.

Ardian (Temen SMA) menaiki Vespa Faisal
saat di kapung. Ada banyak stiker "paspor" di vespa Faisal

Nah, nantinya jika vespa Aceh ini pergi ke Jakarta mereka bakalan dikenali karena ada "paspor" komunitas Jakarta yang menempel di vespa mereka. Namun tanpa stiker pun jika mereka bertemu dengan sesama pengguna vespa jiwa persaudaraan meraka selalu muncul. Dijalan beberpa kali kami berpapasan dengan pengguna vespa lain. Faisal selalu menganggat tangan kanan nya  bermakna "Halo, hay..., atau mungkin salam Vespa boy..." sebagai rasa hormat dan salam persaudaraan


0 komentar: