Malam ini aku melihat selembar kertas yang telah lama kubuat. Kertas itu berisi tiga komponen data. (1) Interval waktu (2) rencana (3) real...

Berfikir : Ala.., entahlah..

Malam ini aku melihat selembar kertas yang telah lama kubuat. Kertas itu berisi tiga komponen data. (1) Interval waktu (2) rencana (3) realisasi. Ya! ini adalah lembaran target dan pencapaian.





Tidak ada yang salah dengan interval waktu disana. Kolom rencana nya juga terlihat mudah dicapai. Kolom realisasi nya yang tampak layu, kusam, memprihatinkan. Jika dihitung, rasio target terhadap pencapaian akan menampilkan angka mengenaskan. Performa njeblok!

Kenyataan bahwa waktu tidak dapat di putar ulang membuat keadaan terasa lebih runyam. Intropeksi bergejolak dalam dada, kenyataan ini juga mengharuskan menemukan strategi tokcer disisa waktu yang ada. Berat! 

Tiba2 ada kata2 yang terbesit didalam dada "ala... Entahlah..." Nah, Ini yang unik, tumben-tumbenan aku malah mikirin kata-kata itu setelah ia terbesit di hati. "Kok ala entahlah? - apa yang terjadi setelah ala entahlah?" aku bertanya pada diriku sendiri. *filsafat banget*

Aku menduga, sepertinya saat itu alam bawah sadar ku melarikan diri dari masalah. Mungkin seperti bahasan pak Adi W Gunawan (Pakar hipnoterapi) dalam buku Quantum Life Transformation nya tentang alam bawa sadar.

Disitulah aku merenung kembali, dan mencoba mengingat-ingat kejadian saat aku tertimpa problema dan mengucapkan ala entahlah. Berdasarkan pengalaman, dalam kebanyakan kasus yang kuhadapi saat aku mengatakan "ala, entahlah" maka tak ada penyelesaian untuk masalah itu. Masalah hanya hilang sesaat dan akan muncul di lain waktu. Masalah yang terpending ini kemudian membutuhkan energi yang besar untuk menyelesaikan nya.

Ala, entahlah berdiri pada sudut pandang masalah nya tanpa menemukan solusi, dalam sinonim kata supaya tulisan ini agak panjang ia bermakna : tidak berfikir solutif, tidak problem solver, miskin ide komplikasi dengan resistensi diri yang rentan. 

Tidak solutif adalah sifat tidak keren yang idealnya di jauhi oleh semua umat manusia.

0 komentar: